Sejarah Derby Manchester
Derby Manchester, adalah pertandingan antara dua tim di kota Manchester. City yang berbasis di timur Manchester di Etihad Stadium dan United di selatan barat Manchester di Old Trafford. Kedua tim akan kembali bertemu pada hari Minggu (8/1) pada babak ketiga Piala FA. Pertemuan kali ini adalah Derby Manchester edisi ke-162. Mari kita membahas sedikit tentang sejarah Derby Kota Manchester ini.
Pertemuan pertama kedua tim terjadi pada tanggal 12 November 1881, dimana ketika itu West Gorton (St Marks) -yang kemudian menjadi Manchester City FC- dan Newton Heath -yang kini menjadi Manchester United- dipertemukan. Pertandingan itu dimenangkan oleh Heathens (United) dengan skor 3-0, dan partai itu disebut-sebut sebagai partai yang sangat menghibur. Barulah pada tahun 1880-an kedua tim mulai berkembang, dua tim ini menjadi tim yang paling dominan di kota Manchester. Pada tahun 1888-1893 baik Newton Heath maupun Ardwick (City) selalu besaing untuk memperebutkan Piala Manchester. Barulah pada tahun 1892 kedua tim masuk ke Foootball League, Newton Heath langsung masuk ke divisi utama sedangkan Ardwick ke divisi II yang baru.
Pertemuan pertama kedua tim di Football League terjadi pada musim 1894-1895, dimana Newton Heath ketika itu berhasil mengungguli Manchester City dengan skor 5-2. Pada tahun 1906 giliran City yang menundukkan United dengan skor 3-0, partai ini memperoleh pendapatan £ 1000, angka tersebut sangat besar pada masanya. Pada saat itu City sangat terpuruk setelah kasus finansial dan masalah pembayaran gaji pemain, akibatnya tujuh belas pemain diskors dan tidak boleh lagi membela klub tersebut, termasuk sebelas pemain inti yang membawa City meraih gelar Piala FA tahun 1904. Ketika hukuman telah berakhir, empat pemain City (Herbert Burgess, Jimmy Bannister, Sandy Turnbull, dan Billy Meredith) bergabung dengan United, mereka juga membawa United meraih gelar liga pertama mereka pada tahun 1908. Musim berikutnya Turnbull menjadi tim pertama yang mandapat kartu merah pada derby Manchester. Sebelum perang dunia kedua, banyak penonton sepakbola yang menonton City pada minggu pertama, dan United minggu berikutnya, namun setelah perang dunia kedua, persaingan semakin memanas, sehingga sudah jarang yang mendukung dua tim sekaligus.
Berikut beberapa peristiwa yang pernah terjadi pada derby Manchester. Pada era 70-an, ada beberapa momentum. Pada tahun 1970 tackle keras George Best hampir saja mematahkan kaki bek City, Glyn Pardoe. Musim berikutnya hasil 3-3 yang sangat menarik dipertontonkan, dimana ketika itu Francis Lee menuduh George Best telah melakukan aksi diving dan mempraktekannya kepada sang wasit dengan gaya teatrikal. Pada derby pertama di musim 1973-1974 Mike Doyle dan Lou Macari sama-sama menerima kartu merah, pada partai yang berakhir 0-0 tersebut kedua pemain menolak untuk meninggalkan lapangan, akhirnya sang wasit pun meminta para pemain untuk kembali ke ruang ganti sampai kedua pemain tersebut bersedia untuk keluar lapangan. Setelah itu juga sempat terjadi drama Denis Law, dimana pada musim itu United harus terdegradasi namun langsung kembali ke divisi utama pada musim berikutnya. Pada september 1989 City berhasil meraih sukses setelah melibas United 5-1 di Maine Road. Sementara United sendiri masih berusaha meningkatkan performanya setalah 3 tahun pengangkatan manajer Alex Ferguson.
Pada tahun 1990-an, Peter Schmeichel yang pernah bermain untuk kedua tim meraih rekor tak terkalahkan dalam derby Manchester. United mendominasi pada dekade ini. Ryan Giggs juga berhasil mencetak gol pertamanya di United saat baru berumur 17 tahun. Pada musim 1998-1999 mulailah perseteruan Roy Keane dan Alf Inge-Haaland, dimana ketika itu Keano mengalami cedera ligamen setelah berduel dengan Haaland, namun ia menuduh Roy Keane hanya berpura-pura. Pada tahun 2000-an tepatnya tahun 2001, perseteruan Roy Keane dan Haaland berlanjut, kali ini Roy Keane mengangkat kakinya dengan sengaja sehingga mencederai lutut Haaland, Keane pun langsung diusir keluar lapangan. Dalam otobiografinya, Keane mengakui bahwa tindakan tersebut memang sengaja dilakukannya, ia pun didenda dan mendapat larangan tampil sebanyak lima pertandingan. Pertandingan saat itu berakhir dengan skor 1-1, United berhasil menjuarai liga, sedangkan City harus terdegradasi. November 2002 dibawah asuhan Kevin Keegan, City berhasil memenangkan pertandingan atas United setelah terakhir kali adalah 13 tahun yang lalu, saat itu Shaun Goater juga mencetak gol ke 100 dan 101-nya. Musim 2007-2008 giliran City yang mendominasi setelah menang 1-0 tahun 2007 dan 1-2 pada tanggal 2008 (empat hari setelah peringatan ke-50 Tragedi Munich). Ini adalah pertama kalinya sejak April 1974, City telah mengalahkan United di Old Trafford dan pertama kalinya juga mereka memenangkan kedua pertandingan derby liga sejak musim 1969-70.
Kepemilikan City pun mulai diambil alih oleh Sheikh Mansour, investor kaya raya asal Qatar pada tahun 2008-2009, gelontoran dana yang besar membuat City dijuluki sebagai galacticos di Liga Inggris. Satu per satu pemain bintang mulai didatangkan dengan biaya transfer dan gaji selangit. Kontroversi dimulai ketika Carlos Tevez yang kontraknya habis bersama United justru diboyong oleh City, merekapun membuat spanduk dengan gambar Tevez bertuliskan "Welcome To Manchester", spanduk itu dipasang di atas Deansgate. Akibatnya SAF menyebut mereka "noisy neighbour" sepanjang musim. Pada musim 2009-2010 banyak menghasilkan partai-partai yang menegangkan, termasuk dua laga semifinal Piala Liga. SAF menyebut derby di Old Trafford musim itu sebagi derby paling menarik, setelah United menang dramatis 4-3 bekat gol Michael Owen pada menit 95.
Musim
2010-2011 terjadi tiga pertemuan dimana United menang satu kali, imbang
satu kali dan City menang satu kali, yaitu pada semifinal Piala FA yang
juga membawa City ke final dan mengalahkan Stoke, serta berhasil meraih
trofi untuk pertama kalinya dibawah arahan Roberto Mancini. United pun
keluar sebagai juara Liga Inggris untuk ke-19 kalinya, sekaligus membuat
rekor baru dalam sejarah Liga Inggris. Dimitar Berbatov dari Manchester
United dan Carlos Tevez dari Manchester City pun menjadi top skor
bersama di Liga. Pada awal musim 2011-2012 United berhasil memenangkan
trofi Community Shield setelah sukses menang 3-2 atas City di Wembley
setelah di babak pertama sempat tertinggal 0-2. Pada tanggal 23 Oktober
2011, Manchester City sukses mempermalukan United di Old Trafford
dengan skor telak 1-6, setelah pada awal babak kedua Jonny Evans diusir
wasit karena melanggar Mario Balotelli, sepuluh pemain Setan Merah pun
tak mampu mengatasi perlawanan City yang dikomandoi David Silva. Itu
merupakan kekalahan terbesar United di Old Trafford setelah rekor
sebelumnya United takluk 0-5 pada tahun 1955.
Menarik
jika melihat rekor pertemuan kedua tim, dari 161 partai yang telah
dilakoni, United menang sebanyak 67 kali, City 44 kali, dan 50 sisanya
berakhir imbang. Pastinya Derby Manchester akan selalu menyajikan
pertandingan dengan tensi tinggi, kita lihat saja siapa yang akan keluar
sebagai pemenang pada pertandingan besok. Welcome to Manchester!. (dk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar